Senin, 19 Maret 2012

Memandang Awan dan tidak Melihat Ke Tanah


 

Memandang Awan dan tidak Melihat Ke Tanah


Fifah selalu menggantungkan cita-cita setinggi mungkin. trus, merambatnya dan terus didaki untuk meraihnya. Namun, fifah tetap waspada dan hati-hati agar jangan sampai terjantuh!

     fifah tahu, hidup ini hanya beberapa menit saja, bahkan hanya beberapa detik saja. untuk menjadi  seperti seekor semut dalam kesungguhan, ketekunan, dan kesabaran. mencoba, dan terus fifah coba!
Bertobat jika fifah  melakukan kesalahan, dan kembali kepada pintu tobat. menghafal kembali al-qURAN agar fifah tidak lupa. menghafal  terus untuk yang kedua kalinya, ketiga kalinya sampai kesepuluh kalinya sekalipun.
Yang terpenting, fifah  jangan pernah merasa gagal dan frustasi, karena sejarah tidak pernah mengenal kata terakhir, akal tidak mengenal kata penghabisan, sebab usaha dan perbaikan masih selalu terbentang.

     umur itu seperti tubuh, bisa dipercantik dengan operasi, dan seperti bangunan, masih memungkinkan untuk dipugar dan kemudian diperindah dengan warnah cat yang baru.
jauhilah sekolah yang bernama kemalasan dan kegagalan. menghilangkan hati dari semua bayang-bayang penyakit, bencana, musibah dan kesulitan.
Allah berirman, "Hanyalah kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman"<qs. al_maidah.23=""> ---------->> kalau tidak salah ...hehehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar